Tahukah bahwa selama ini profesi pemegang kunci Ka'bah ternyata hanya jalur dari 1 keluarga. Sebuah tradisi yg tak dilembagakan namun berjalan tertib berdasarkan wasiat Nabi SAW & ayat al Quran.

Inilah generasi Bani Syaibah. Mereka adalah keluarga penanggung jawab untuk merawat Ka'bah. Mulai dari membuka, menutup, membersihkan, mencuci sampai dengan merawat kiswah Ka'bah. Tugas tersebut diemban berdasarkan wasiat Nabi SAW kepada datuk mereka, yaitu Utsman bin Abi Thalhah ra. 

Saat Nabi SAW kembali ke kota Makkah pada peristiwa penaklukan kota Makkah di tahun 8 H, beliau SAW menyerahkan kunci Ka'bah seraya berkata kepada Utsman bin Abi Thalhah, 

يا عثمان هذا هو مفتاح وهي تبقى في أيديكم خالدة تالدة لا ينزعها منكم إلا ظالم 

"Wahai Utsman, inilah kunci Ka’bah. Kunci ini akan tetap berada di tangan kalian. Tidak ada yg akan mengambilnya dari kalian kecuali orang yang zhalim." 

Menjelang Utsman wafat, ia mewariskan kunci tersebut kepada saudaranya, yaitu Syaibah. Begitulah seterusnya, hingga saat ini kunci Ka’bah diwariskan secara turun-temurun pada keturunan Bani Syaibah. 

Saat ini kunci Ka’bah disimpan oleh Syekh Shalih bin Zaid al Abidin al Syaibi. Kunci itu disimpan dalam tas khusus yg terbuat dari sutra berwarna hijau & emas. Ia terbuat dari nikel dan memiliki panjang 35 cm sekaligus dilapisi dengan emas 18 karat.