Inilah sosok dimana setan pun lari darinya. Diriwayatkan dari Aisyah, Nabi SAW bersabda:
إن الشيطان يفرق من عمر بن الخطاب
“Sesungguhnya setan lari ketakutan jika bertemu Umar.” (HR. Ibnu ‘Asakir)
Khalifah kedua, Umar bin al Khattab bin Nufail bin 'Adi bin Abdul 'Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurth bin Razah bin 'Adi bin Ka’ab bin Luay. Abu Hafsh al Adawi. Ibunya bernama Hantamah binti Hisyam bin al Mughirah, merupakan saudari tua dari Abu Jahal ('Amru) bin Hisyam.
Umar dijuluki al Faruq, yg berarti pembeda. Karena perantara Umarlah Allah membedakan antara yg haq & batil. Umar juga menjadi penasehat terdekat Nabi hingga sepanjang usia beliau SAW.
Tentang waktu kematiannya, beberapa ulama sejarah berbeda pendapat, di antaranya:
* Umar dibunuh pada hari Rabu tgl 26 Dzulhijjah 13 H.
* Umar ditikam tgl 27 Dzulhijjah. 3 atau 7 hari kemudian beliau wafat. Dimakamkan hari Ahad atau Rabu di bulan Muharram.
Sebelum dimakamkan, jasadnya dimandikan & dikafani. Shuhaib bin Sinan al Rumi yg mengimami shalat jenazahnya di Masjid Nabawi. Pendapat lain menyebutkan, bahwa jenazahnya dishalati di tempat tidur di kediamannya.
Jenazahnya dibawa ke kamar Aisyah, lalu dikuburkan tepat di samping 2 sahabat setia beliau, yaitu Rasulullah SAW & Abu Bakar ash Shiddiq. Setelah sebelumnya beliau mewasiatkan kepada anaknya (Abdullah bin Umar) untuk meminta izin terlebih dahulu kepada Aisyah. Saat itu Ibnu Umar berkata kepada Aisyah, "Ayahku (Umar) menyampaikan salam untukmu, dan meminta izin untuk dikuburkan di samping 2 sahabatnya." Aisyah pun mengizinkan jenazah Umar dimakamkan di kamarnya.
Sahabat yg turun saat penguburannya, di antaranya: Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Zubair bin al Awwam, Abdurrahman bin Auf & Abdullah bin Umar.
Tentang dirinya Rasulullah SAW pernah bersabda,
(مَثَلُكَ يَا عُمَرُ فِي المَلائِكَةِ، كَمَثَلِ جِبْرِيلَ؛ يَنْزِلُ بِالْبَأْسِ وَالشِّدَّةِ وَالنِّقْمَةِ عَلَى أَعْدَائِهِ، وَمَثَلُكَ فِي الأَنْبِيَاءِ كَمَثَلِ نُوحٍ إِذْ قَالَ ﴿ رَبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْأَرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا
“Permisalan dirimu wahai Umar di kalangan para Malaikat adalah seperti Jibril. Yang turun dg membawa siksa, ketegasan & hukuman atas musuh²Nya. Dan permisalan dirimu di kalangan para Nabi adalah seperti Nabi Nuh. Ketika ia berkata, ‘Ya Allah jangan Engkau sisakan segelintir pun orang² kafir di muka bumi ini...” (QS. Nuh: 26)